11 Januari 2018

Panglima TNI Dorong Kontrak 2 Kapal PKR Lainnya

11 Januari 2018


Fregat kelas Sigma PKR-105 dan korvet Sigma 90 TNI AL (photo : madokafc)

Setelah KRI I Gusti Ngurah Rai, Panglima TNI Dorong Penyelesaian 2 Kapal Perusak Lainnya

Kabar24.com, DENPASAR -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan segera menyelesaikan 2 kapal perusak kawal rudal lainnya setelah KRI I Gusti Ngurah Rai-332.

Hal ini sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) 2014-2019 yang memuat ada 4 jenis kapal perusak kawal rudal yang seharusnya dirampungkan. Sementara, hingga Januari 2018 sudah ada 2 kapal perusak kawal rudal yang diresmikan yakni KRI Raden Eddy Martadinata-313 pada April 2017 lalu dan KRI I Gusti Ngurah Rai yang diresmikan Rabu (10/1/2018). Dua kapal sisanya akan segera direalisasikan hingga batas waktu renstra ini atau pada 2019.

Dia mengakui jumlah kapal perang yang dimiliki Indonesia saat ini belum ideal. Namun, pihaknya terus berupaya untuk memenuhi minimum essential post yakni kekuatan pertahanan yang memadai dengan fokus pembangu nnan dan modernisasi alutista berserta teknologi.

"Kalau kita berbicara ideal itu masih kurang banyak," katanya, Rabu (10/1/2018).

Kata dia, ada 3 Renstra yang telah dibuat, yakni yang pertama pada 2009-2014 dengan 30% kekuatan pertahanan telah teralisasi. Kemudian, pada Resntra kedua yakni 2014 sampai 2019 dengan target realisasi 30%. Terakhir, renstra ketiga pada 2019-2024 dengan realisasi 40% penyelesaian. Diharapkan, berakhirnya renstra ketiga pada 2024 nanti maka sistem pertahanan Indonesia akan semakin memadai.

"Akhir Renstra ketiga semoga apa yang kita inginkan akan segera terealisasi," katanya.

Selain merencanakan pengadaan kapal perang, dalam Rensra kedua ini, pihaknya juga berusaha merealisasikan sistem pertahanan lainnya. Seperti beberapa waktu lalu, Kementerian Pertahanan telah menerima 3 pesawat serang jenis pendek yakni 1 unit pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan 2 unit helicopter AS565 Mbe Panther Anti Kapal Selam (AKS). Termasuk pula penampahan alutista seperti radar dengan target 32 dan baru terealisasi 20.

"Kemudian yang lain secara bertahap pengganti pesawat dengan Sukhoi yang mudah- mudahan dalam bulan-bulan ini segera terealisasi," katanya.

Sementara, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonias Mozes Sipasulta mengatakan keseluruhan renstra dari pertama hingga ketiga merealisasi sebanyak 175 kapal perang. Sementara saat ini, Indonesia telah memiliki 300 kapal perang dalam berbagai kondisi.

Diakuinya, kapal perang I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu kapal perang paling modern yang dimiliki Indonesia. Sebab, memiliki berbagai macam fasilitas seperti torpedo AKS A-2444S yang mampu mengincar sasaran di perairan laut dangkal, Meriam Close In Weapon System (CIWS) Millenium Gun 35 mm yang berfungsi menangkis serangan udara dan ancaman permukaan jarak dekat. Kapal ini juga memiliki mode siluman atau steath agar tidak mudah terdeteksi.

"Ini kapal lengkap dan terbaik," sebutnya.

(Kabar24)

37 komentar:

  1. yak tambah terus, heavy frigat jg donk pak panglima..iver, fremm, dzp, fansnya uda gak sabar,cenderung galak haha!🤣🤣🤣


    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga yang di dorong mau terdorong, gak mbulet, gak ngeles, gak lupa, gak asal punya...dan gak yg lainnya.

      :D

      Hapus
    2. Sabar pakde kita lagi nabung...
      Sabar yaa... 🙏

      Hapus
  2. Sudah teken kontrak dg PAL? Atau harus drama 3-4 tahun dulu?

    BalasHapus
  3. CIWS ada Yg penting senjata lain tak penting ix ix ix..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Si tukang ngetroll lg cakap,tak ape2lah cakap troll yg penting boleh eksis Wkwkwk

      Hapus
  4. Kasel cancel 2 biji ganti heavy fregat dong pak.. uhuy

    BalasHapus
  5. Sukhoi realisasi bulan ini ? Seng bener pak ? Kita mau sorak sorak bergembira nih hehehehe

    Jangan lupa pak idola saya sekalian itu tuh si viper...😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barusan baca kompas hari ini yg ada berita ttg rapim kemhan 2018 yg diberi tema "Sinergitas kekuatan....mengembangkaan industri pertahanan...."

      Sampe habis kopi 2 cangkir kok masih ga ketemu kaitan antara "mengembangkan industri pertahanan" dengan "sukhoi-35"...lha kalo dg FN, airbus, dsns, dsme gitu kan progresnya jelas to mas superstar

      Hapus
  6. Dari dulu panglima suka mendorong, tapi menteri pertahanan yang ga mau didorong, rudal kog ga disebut?

    BalasHapus
  7. Artikel di sini kurang lengkap padahal di warung sebelah di sebutkan missil exocet mm40 block III di sematkan di PKR ini, millenium gun sudah pasti di pasang karena sudah di pesan 4 unit dari rheinmetal jerman , PKR ini akan menggantikan van speak class secara bertahap yang akan di pensiunkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak masalah om doni, sy lbh suka begono biar jiran malon merasa diatas angin.
      cicici....

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Untuk info ttd sukhoi su 35 akan di lakukan bulan ini , kalo tidak minggu ini berarti minggu depan karena berkas sudah lengkap dan menhan RR akan ttd 11 su 35 untuk mengganti f5t

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau Viper mas ?... *teuteup 😁

      Hapus
    2. Insa alloh mas teteup candidat terkuat untuk pengadaan 50 unit / 3 skuadron untuk wilayah indonesia bagian timur, si viper tak terkalahkan di plomasiy terlalu kuat

      Hapus
    3. Aamiin... *tangan menengadah keatas sambil ditutup meraup muka*

      Hapus
    4. Ya kita berdoa saja semoga smuanya lancar.
      Dan sy berharap media memberitakan pesawat baru kita nanti ompong gak ada rudal... 😀😀

      Hapus
  10. Arhanud TNI ad juga bakal punya c ram dan medium Sam smg yg diakuisisi c ram phalax ..
    Dan info dr salah ad pesenam baru buat PT DI
    TNI AU
    9 Casa 212i
    10 caracal
    TNI ad
    2 c 295
    1 235
    TNI Al
    1 cn 235 MPA
    1 bell 412

    BalasHapus
  11. Saya tertarik pengadaan Kapal Perang yg terealisasi 175 kapal perang ?
    Ditambah lagi 300 unit jumlah kapal perang sebelumnya. Jadi total kapal perang hampir 500 unit ? Beuh.. ngeri kaleee...

    BalasHapus
  12. CIWS pun tak mampu pasang , ada hati nak tambah 2 bush lagi PKR!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya gak papa.

      Namanya aja masih 'nak'.
      'Nak' atau 'tak' memangnya ada yang melarang?

      :D

      Hapus
    2. Maksudy tak mampu pasang ciws pa sich ? Gak jelas si bagio ini , kan sudah jelas TNI al sudah pesan 4 unit ciws millenium gun buatan rheinmetal jerman , kan beritay sudah ada ah dasar bego emang

      Hapus
    3. Hai mas Paul ketemu lagi 😊

      Gini aja mas Paul daripada sibuk mencela mendingan kita sama2 buktikan nanti siapa yg realisasi dulu project AKAN pespur.. TNI atau Tentara Udaramu ?

      Dulu kau bilang negaramu AKAN datangkan Blackhawk dan Heli tempur Tiger untuk gantikan Nuri yg meski sudah hampir 50 thn tetap reliable (menurut anda)... realitanya malah kesalip sama TNI yg udah narok Apache, Fennec dan Panther digarasi.

      Dulu pula kau sebut negaramu AKAN hadirkan Rafale atau Tornado.. kira2 bila kali ini kesalip lagi sama TNI misalnya bulan ini atau bulan depan jadi signed pengadaan pespur mau ditaruk dimana wajahmu bro ?... masih bangga dengan kata AKAN versi dirimu ? AKAN versi TNI sudah deployed semua lho F16 block 52.. gimana kalau sampai sukhoi jadi beli ?

      Hapus
    4. Malon itu malah AKAN ekspor UFO dan Laser halimun... 😎

      Hapus
    5. Malon dan AKAN tiada berpisah pula Wkwkwk

      Hapus
    6. Sebetulnya males nanggepin tapi emang yg satu ini sok bener mas hehehehe... kayane dianggep kita masih tetap dan harus tertinggal dari mereka. Wake up mas... kondisi sudah berubah.

      Saya malah pengennya Indonesia yg saat ini sedang posisi diatas angin bisa merangkul Malaysia buat bikin alutsista bareng. Malaysia gak perlu sok jago... justru selama kondisi ekonomi dunia muram seperti sekarang dengan harga minyak dunia yg turun sekitar 5 thn belakangan harusnya menyadarkan mereka bahwa hari2 indahnya sudah mulai meredup. Bisa dilihat perbandingan pasca krisis 97 lalu dan saat ini kondisinya berbalik. Kondisi militer mereka mirip saat negara kita susah dulu.

      MRCA program ? Feeling gw selama minyak belum naik harganya sampai dengan 2025 belum akan ada akuisisi pespur kelas berat. Solusi terbaik adalah seperti Indonesia dulu, beli pespur kelas ringan LIFT series seperti FA50 atau Hawk.

      Di saat 2018 TNI (jika AKAN jadi kenyataan) signed pengadaan Sukhoi dan diterima thn 2020 ditambah lagi pengadaan medium fighter viper 3 squadron setelahnya, ditambah lagi thn 2025 pespur KFX IFX (bila lancar) sudah terbang, akan seperti apa komposisi perbandingan pesawat TNI dan TUDM saat itu yg baru mulai pengadaan kembali MRCA ?

      So cmon Paul, get to reality.. mendingan kamu kasih saran ke negaramu untuk mengajak kerjasama bareng dengan kami. Indonesia dan Malaysia itu ras Melayu dan banyak negara lain yg gak ingin ras melayu menjadi kuat spt sing dan oz. They are happy when we divided.

      Hapus
    7. mau ditanggapi juga gak papa om...gak ada yg mau melarang..jadi diri sdiri aja...dewasa itu xperlu dikejar..satu saat,anda akan melaluinya...

      Hapus
    8. Ha....ha....
      Kayaknya Om Anak lagi cerita masa lalunya...
      Dulu berantem mulu sama Suwandaru. Sekarang dah dewasa....

      Hapus
    9. hahaha...betul tu om panji..aku dulu jugak kayak gitu...tp skrg sudah xsperti dulu om...makanya disini aku share pengalaman ke yg masih belum dewasa...mau terima tidak ya tpulang masing2 lah....juga tpulang peribadinya..klu mmg dia sejati orang yg baik,pasti 1 hari dia berubah...

      Hapus
  13. itu kapal perang tapi ga ada senjatanya? dirubah aja jadi kapal penumpang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. duh ini komen opo meneeeh..
      mau dipasang senjata ato tidak itu urusan dan biarkan jadi rahasia TNI lah..

      Hapus
  14. ayo tambah destroyer sama cruiser lah...

    BalasHapus